Pengamat: Agar Bisa jadi Capres, Ganjar Ikuti Pola Jokowi Menekan Megawati

Pengamat: Agar Bisa jadi Capres, Ganjar Ikuti Pola Jokowi Menekan Megawati

RIAUMANDIRI.CO - Relawan Ganjar Pranowo secara masif di berbagai daerah mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk menjadi calon presiden (capres).

Deklarasi itu beriringan dengan intensnya lembaga survei merilis hasil surveinya yang menempatkan Ganjar dengan elektabilitas tertinggi.

Pengamat komunikasi politik M. Jamiluddin Ritonga menilai upaya yang dilakukan relawan Ganjar hampir sama dengan yang dilakukan relawan Joko Widodo (Jokowi) saat ingin menjadi capres 2014.

Ketika itu, para relawannya sahut menyahut mendeklarasikan Jokowi sebagai capres. Hal itu juga ditopang oleh lembaga survei yang merilis elektabilitas Jokowi yang terus meroket.

"Saat itu, Jokowi berhadapan langsung dengan Megawati. Saat itu Jokowi melalui relawan dan hasil survei dapat menekan Megawati. Ketua Umum PDIP itu akhirnya memberi tiket capres ke Jokowi," kata Jamil kepada media ini, Senin (12/9/2022).

Jamil menilai Ganjar ingin mengikuti pola relawan Jokowi dalam memperoleh tiket pencapresannya. Relawan di berbagai tempat di tanah air seolah bergiliran mendeklarasikan Ganjar. Hal itu diperkuat dengan rilis survei yang lebih banyak menempatkan elektabilitas Ganjar di peringkat pertama.

Namun menurut Jamil, pola tekanan seperti itu tampaknya sudah dibaca Megawati. Hal itu terlihat dengan respon Megawati yang keras terhadap kader yang dua kaki dan tidak patuh dengan aturan partai dimintanya keluar sebelum dikeluarkannya.

"Jadi, tekanan melalui relawan dan hasil survei tampaknya tidak akan melunakan Megawati. Megawati akan mengabaikannya dengan tetap mengusung Puan Maharani sebagai capres dari PDIP," kata Jamil.

Hal tersebut akan membuat Ganjar dan sponsornya kecewa berat. Mereka ini tampaknya akan mencari perahu lain untuk mewujudkan ambisi politiknya.

"Peluang paling mungkin, Ganjar diusung oleh KIB. Itupun kalau Airlangga Hartarto berkenan menerimanya. Sebab, Airlangga sendiri berambisi untuk menjadi capres," kata pengajar Universitas Esa Unggul itu. (*)